(Luxembourg Open 2025) Indonesia Raih Tiga Gelar Juara

c3b2dc65d3c04b94ed368309c782d612Pasangan ganda putra Indonesia, Raymond Indra dan Nikolaus Joaquin berhasil meraih gelar juara di ajang Luxembourg Open 2025. Mereka keluar sebagai yang terbaik setelah menumbangkan rekan senegaranya, Muh Putra Erwiansyah/Daniel Edgar Marvino, di partai final yang berlangsung Minggu (4/5) di d’Coque Centre National Sportif & Culturel, Luxembourg. Raymond/Joaquin menang dua gim langsung dengan skor 21-15, 22-20.

Salah satu kunci kemenangan mereka adalah komunikasi yang solid selama pertandingan, di mana keduanya saling mengingatkan dan memberikan masukan.

“Puji Tuhan kami bisa menang. Tadi bermain nothing to lose saja, saling mengingatkan dan koreksi di setiap poin,” ungkap Raymond, dikutip dari laman pbdjarum.org.

Gelar ini merupakan yang ketiga bagi Raymond/Joaquin sepanjang tahun 2025, setelah sebelumnya meraih kemenangan di Hundred Sri Lanka International Challenge dan Singapore International Challenge. Kini, mereka menargetkan sukses di turnamen level Super 100.

“Target kami berikutnya juara di Super 100 dan bisa segera naik level,” lanjut Raymond.

Selain Raymond/Joaquin, Indonesia juga meraih dua gelar lain melalui sektor tunggal putri dan ganda putri. Di nomor ganda putri, Isyana Syahira Mida dan Rinjani Kwinara Nastine naik podium tertinggi usai mengalahkan pasangan Denmark, Lærke Hvid/Anna Klausholm dengan skor meyakinkan 21-14, 21-6.

“Alhamdulillah kami bersyukur bisa menang dan tanpa cedera,” kata Rinjani.

Kemenangan ini semakin memotivasi mereka untuk tampil di level lebih tinggi.

“Juara di level International Series memang target kami, karena kami ingin segera naik level dan jadi juara di setiap turnamen,” ujar Rinjani.

Isyana/Rinjani selanjutnya akan berlaga di Denmark International Challenge 2025. “Semoga kami bisa juara lagi,” tutupnya.

Sementara itu, Mutiara Ayu Puspitasari berhasil memutus puasa gelarnya dengan menjuarai sektor tunggal putri. Ia mengalahkan rekannya, Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi, dalam pertandingan tiga gim dengan skor 21-13, 13-21, 21-12.
“Alhamdulillah senang banget akhirnya bisa juara lagi. Karena kami sudah sering bertemu dan sama-sama tahu pola permainan, jadi saya lebih mengandalkan semangat pantang menyerah,” jelas Mutiara.

Bagi Mutiara, gelar ini sangat bermakna mengingat perjuangan yang ia lewati tidak mudah.

“Gelar ini sangat berarti karena proses menuju sini benar-benar tidak gampang,” ujarnya.
Meski begitu, Mutiara menyadari masih ada banyak aspek yang perlu dibenahi.

“Masih banyak yang harus dievaluasi, baik teknis maupun non-teknis. Tapi Alhamdulillah hasil ini sudah sesuai dengan target,” ungkapnya.

Mutiara dijadwalkan kembali bertanding pekan depan di Denmark International Challenge.

“Saya akan berusaha tampil konsisten,” pungkasnya.

(Sumber: PB Djarum.org)

Leave a Reply