Bulan Maret lalu, satu ajang olah raga menjadi sorotan baik didalam maupun luar negeri. Ajang tersebut adalah perlombaan balab motor terpopuler sejagad, Moto GP. Ketika itu, Sirkuit Mandalika yang berada di provinsi Nusa Tenggara Barat, menjadi tuan rumah. Sorotan bukan hanya seputar perlombaan tetapi juga munculnya pawang hujan ditengah perlombaan yang banyak menimbulkan silang pendapat.
Namun saya bukan mau bahas pawang hujan melainkan “pawang angin”. Meskipun mirip, tapi pawang angin yang dimaksud, bukanlah hal yang berbau mistik.
Dulu sewaktu masih duduk di bangku SD (Sekolah Dasar), saya sering bermain bulutangkis bersama teman-teman. Kami bermain di lapangan luar ruang yang line-nya menggunakan bambu. Suttle cocknya terbuat dari plastik. Meskipun hujan datang, permainan tetap bisa dilanjutkan.
Namun kendalanya adalah angin yang kadang berhembus kencang. Hal tersebut merupakan faktor yang harus diatasi, disamping kemampuan bermain bulu tangkis itu sendiri. Nah, yang paling sering menang di lapangan terbuka yang berangin dijuluki dengan “pawang angin”.
Sebenarnya kita masih sering melihat orang-orang bermain di lapangan terbuka. Namun bukan sebagai pertandingan resmi sesuai standar nasional maupun internasional. Sampai akhirnya Federasi Bulu tangkis Dunia (BWF) memperkenalkan permainan bulu tangkis luar ruang (outdoor) yang diberi nama AirBadminton.
AirBadminton pertama kali diperkenalkan secara global di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China, pada 13 Mei 2019 (sumber : CNN). Permainan ini dirancang untuk berbagai jenis permukaan lapangan seperti lapangan keras (hard surface), rumput (grass surface) dan pasir (sand surface). Perkembangan AirBadminton cukup lambat seiring dengan pandemi covid19 yang melanda dunia.
Tanggal 5-12 Agustus 2023, Indonesia tepatnya pulau Bali akan menjadi tuan rumah Pesta Olah Raga Pantai Dunia, World Beach Games 2023. AirBadminton merupakan salah satu cabang yang dipertandingkan dengan memperebutkan 4 medali emas dari nomor : beregu mix, triple mix, triple putra dan triple putri (sumber : Kabid Luar Negeri PP PBSI).
Pertanyaannya, apakah seorang pemain yang jago badminton atau bulutangkis, akan jago juga dalam permainan AirBadminton? Jawabannya belum tentu karena harus ada penyesuaian seperti aturan pertandingan yang berbeda, jenis kock yang berbeda dan tentu saja angin yang berhembus lebih sulit diantisipasi dibandingkan di dalam ruang.
Disinilah si pawang angin (pemain yang pintar mengantisipasi hembusan angin) akan mempunyai peluang lebih besar untuk meraih medali emas. Sampai saat ini, belum ada informasi resmi siapa saja pemain timnas Indonesia. Namun siapapun yang terpilih menjadi “pawang angin” nanti, tentunya akan berjuang atas nama negaranya. Berjuang agar bendera merah putih berkibar disertai kumandang Indonesia Raya di ajang kompetisi dunia.
@hendrigumay
Pemerhati Bulu Tangkis
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.