Alan Budi Kusuma mempunyai nama lengkap Alexander Alan Budi Kusuma Wiratama lahir di Surabaya, 29 Maret 1968. Pebulutangkis yang mempunyai nama Thionghoa, Goei Ren Feng. Ia anak dari pasangan Arya Wiratama (Goei Hauw Tjing) dan The Lie Giok.
Alan mengenal bulutangkis dari kedua orang tuanya yang juga merupakan atlet bulutangkis. Di usia delapan tahun, orang tua-nya memasukkan Alan ke klub bulutangkis Rajawali, Surabaya. Empat tahun kemudian, Alan masuk klub Suryanaga Surabaya. Di usia 15 tahun, Alan diterima klub Djarum Kudus melalui penjaringan atlet berprestasi. Berbagai prestasi dibuatnya diantaranya menjuarai kejuaraan yunior Internasional Bimantara Jakarta Terbuka 1985. Di babak final kejuaraan tersebut Alan mengungguli rekan se-klubnya, Ardi Wiranata.
Prestasi mengkilap di kelompok yunior mengantarkan Alan menjadi bagian dari pemain Pelatnas. Alan berhasil lolos berkat menjuarai seleksi junior nasional tahun 1986. Ia semakin menancapkan diri sebagai pemain terbaik Indonesia setelah meraih medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) 1989. Alan yang mewakili provinsi Jawa Timur berhasil mengungguli salah satu Juara Dunia yang dimiliki Indonesia, Icuk Sugiarto di babak final.
Alan juga mulai menapaki prestasinya di turnamen-turnamen Internasional. Kemunculan prestasi Alan di perbulutangkisan Internasional menjadi tonggak kebangkitan bulutangkis Indonesia yang menurun di era 80-an. Alan berhasil meraih gelar juara di Belanda dan Thailand Terbuka tahun 1989. Setelah kosong gelar juara tahun berikutnya, Alan kembali menjuarai Thailand Terbuka yang disusul China Terbuka tahun 1991. Kemudian gelar juara Jerman Terbuka berhasil digenggamnya ditahun 1992. Ditahun ini pula, Alan bersama Ardy Wiranata dan Hermawan Susanto berhasil lolos ke Olimpiade Barcelona mewakili Indonesia dinomor tunggal putra.
Kesempatan ini tidak disia-siakan Alan untuk menjadi atlet pertama Indonesia merebut medali emas Olimpiade. Pada partai puncak, Alan berhasil mengalahkan rekannya yang lebih diunggulkan Ardi Wiranata dengan 15-2, 18-13. Sebelumnya di semifinal, Alan mengalahkan pemain Denmark, Thomas Stuer Lauridsen 18-14, 15-8 serta di perempat final menumbangkan andalan Korea, Kim Hak Kyun 15-9, 15-4. Kemenangan Alan terasa semakin manis ketika sehari kemudian sang kekasih, Susy Susanti berhasil meraih medali emas tunggal putri. Pasangan emas ini menikah lima tahun kemudian.
Keperkasaan Alan masih ditunjukkan dengan menjadi juara Indonesia terbuka, Piala Dunia dan Kejuaraan Nasional 1993. Diajang Indonesia Terbuka, Alan memenangkan partai final atas rekannya Joko Suprianto. Setelah itu Alan mulai mengalami penurunan prestasi, yang membuatnya tidak terpilih di dalam tim inti Piala Thomas tahun 1994. Namun, Alan juga sempat mengecap kemenangan di Malaysia Terbuka 1995.
Sebelum memutuskan gantung raket, Alan sempat mendapatkan kenangan terindah dimana ia mengantarkan Indonesia menjuarai Piala Thomas 1996. Sebagai tunggal ketiga, ia selalu diturunkan dan menyumbangkan poin buat Indonesia. Atas jasa-jasa nya mengangkat prestasi bulutangkis Indonesia tersebut, pemerintah menyematkan penghargaan Bintang Jasa Utama.
Alan Budi Kusuma mewujudkan pernikahannya dengan pebulutangkis putri terbaik Indonesia, Susy Susanti pada tanggal 9 Februari 1997. Pasangan ini telah dikaruniahi Lourencia Averina (lahir 1999), Albertus Edward (lahir 2000), dan Sebastianus Frederick (lahir 2003). Selepas gantung raket, Alan menekuni profesi sebagai pengusaha peralatan bulutangkis. Bersama sang istri, Alan meluncurkan brand Astec (Alan Susi Technology). Sumbangsih Alan untuk dunia bulutangkis tidak berhenti walaupun sudah tidak ikut bertanding. Perhatian Alan diwujudkan dengan menggelar turnamen bulutangkis Astec Open yang sudah mulai dipertandingkan sejak tahun 2004. Kecintaan Alan kepada bulutangkis tidak akan pernah pudar.
Profil
Nama : Alan Budi Kusuma
Tempat & Tanggal lahir : Surabaya, 29 Maret 1968
Pegangan raket : Kanan
Nama ayah : Arya Wiratama (Goei Hauw Tjing)
Nama Ibu : The Lie Giok
Nama istri : Susy Susanti
Nama anak : Lourencia Averina, Albertus Edward, Sebastianus Frederick
Penghargaan : Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama
Prestasi
Medali emas Olimpiade tahun 1992 di Barcelona
Juara Piala Thomas tahun 1996
Juara Indonesia Terbuka tahun 1993
Juara Junior International Jakarta Terbuka 1995
Juara Belanda Terbuka 1989
Juara Thailand Terbuka 1989 & 1991
Juara China Terbuka 1991, 1994
Juara Jerman Terbuka 1992
Juara World Cup 1993
Juara Malaysia Terbuka 1995
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.