(Djarum Superliga 2015) Musica Champions Kudus Juara Untuk Ketiga Kalinya

20150201pbsi_superliga_musica

(Denpasar, 1/2/2015)

Musica Champions Kudus meraih gelar juara Djarum Superliga 2015 untuk ketiga kalinya secara beruntun. Bertanding di GOR Lila Bhuana, Musica Champions Kudus menjadi kampiun setelah mengalahkan Djarum Kudus dengan skor tipis 3-2. Jonatan Christie mengantarkan tim ini meraih hattrick.

“Senang sekali bisa menyumbang poin penentu. Ini pertama kali saya bermain di liga dan bisa mengantarkan Musica menjadi juara,” ujar Jonatan saat konferensi pers.

Sang juara bertahan lebih dulu tertinggal setelah Simon Santoso kalah dari Son Wan Ho 21-16, 9-21, 17-21. Beruntung, pasangan Lee Yong Dae/Fajar Alfian membuat keadaan jadi imbang setelah menang rubber game dari Mohammad Ahsan/Berry Angriawan. Lee/Fajar menang 16-21, 21-14, 21-15.

Lee Hyun Il membuat Musica Champions berbalik unggul setelah mengalahkan Dionysius Hayom Rumbaka 21-10, 21-7. Sayang, Musica Champions Kudus kembali diimbangi Djarum Kudus setelah pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira kalah. Marcus/Wahyu kalah dari Fran Kurniawan/Kevin Sanjaya Sukamuljo 17-21, 11-21. Kekalahan Marcus/Wahyu ini karena Wahyu sempat mengalami cedera engkel saat game pertama di kedudukan 13-11 untuk keunggulan mereka.

Wahyu menuturkan mengenai cederanya, “Saya mengalami cedera engkel tadi. Namun saya tidak ingin menyerah begitu saja, saya paksakan untuk main. Yang penting saya bermain maksimal.”

Di partai penentu, Jonatan Christie mengulangi kesuksesannya mengalahkan rekan sesama Pelatnas, Ihsan Maulana Mustofa dan memastikan gelar juara ketiga bagi Musica Champion Kudus. Jonatan menang 14-21, 21-11, 21-18.

“Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, empat tim yang lolos ke semifinal, semua imbang. Namun keberuntungan ada di pihak kita karena semangat dan kekompakan anggota tim. Itu yang membuat kami lebih unggul,” tutur Effendy Widjaja, manajer tim Musica Champions Kudus.

Jonatan, sang penentu kemenangan, menuturkan kunci kemenangannya hari ini. “Game pertama sempat kalah angin. Saat game kedua, saya mengubah strategi permainan. Dan dukungan penonton hari ini sangat luar biasa,” tutup Jonatan. (*)

Leave a Reply